BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Sebuah perusahaan
perusahaan tidak akan cukup dengan laporan manajemen yang fokus pada jangka
pendek saja. Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana cara membuat perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif, maka dalam pembahasan manajemen biaya ini
ditekankan aspek strategi manajemen. Setiap perusahaan yang ingin maju selalu
mempunyai strategi yang unik, karena strategi ini mengungkapkan factor
keberhasilan yang kritis yang harus dicapai perusahaan. Factor-faktor keberhasilan tersebut meliputi ukuran-ukuran
yang bersifat keuangan seperti laba dan non keuangan seperti pengembangan
produk baru, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan. Hanya melalui keberhasilan
factor sukses inilah perusahaan akan dapat mempertahankan keunggulan komptitif
stratejiknya. Peran manajemen biaya adalah mengidentifikasi ,mengukur,
mengumpulkan, menganalisis, dan, melaporkan iformasi kehandalan fakto-faktor
kritis yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengembangkan strategi-strategi
keberhasilan .
Mengingat begitu
pentingnya sebuah strategi dalam perusahaan maka dalam mata kuliah manajemen
biaya ini penulis membahas permasalahan bagaimana membuat perusahaan memiliki
keunggulan yang kompetitif dan mengembangkan perusahaan untuk lebih maju. Untuk
itu tujuan pembahasan ini adalah agar penulis dan pembaca mengetahui bagaimana
mengelola perusahaan untuk meraih puncak kesuksesan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka rumusan masalah yang perlu dibahas dari penulisan makalah
ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan penggunaan manajemen
biaya pada setiap fungsi manajemen dan dalam berbagai jenis organisasi, dengan
tekanan pada fungsi manajemen stratejik?
2. Seperti apa konsep objek biaya dan “cost
driver”?
3. Bagaimana pengaruh manajemen biaya terhadap
lingkungan bisnis kontenporer?
4. Bagaimana lingkungan profesional akuntan
manajemen, yang meliputi organisasi profesi, sertifikasi profesi, dan etika
profesi?
5. Seperti apa prinsip-prinsip dan peraturan
etika profesi dan bagaimana penerapan prinsip dan peraturan tersebut?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan penggunaan penggunaan manajemen
biaya pada setiap fungsi manajemen dan dalam berbagai jenis organisasi, dengan
tekanan pada fungsi manajemen stratejik.
2. Menerangkan konsep objek biaya dan “cost
driver”.
3. Membahas pengaruh manajemen biaya terhadap
lingkungan bisnis kontenporer.
4. Menjelaskan lingkungan profesional akuntan
manajemen, yang meliputi organisasi profesi, sertifikasi profesi, dan etika
profesi.
5. Mnjelaskan prinsip-prinsip dan peraturan
etika profesi dan bagaimana penerapan prinsip dan peraturan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Biaya
Manajemen
Biaya adalah sistem yang di desain untuk menyediakan informasi bagi manajemen
untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan
sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi. Ada beberapa penerapan manajemen
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1.
Manajemen sebagai ilmu
Suatu
bidang ilmu pengetahuan/sains yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat
sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.
2.
Manajemen sebagai seni
Manajemen
adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian
pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun
pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
3.
Manajemen sebagai profesi
Manajemen
sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai kader, pemimpin
atau menejer pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu.
4.
Manajemen sebagai Proses
Manajemen
adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan perorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu
pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Manfaat
Manajemen Biaya
Informasi
Manajemen Biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara
efektif perusahaan atau organisasi non laba baik berupa informasi keuangan
tentang biaya dan pendapatan maupun informasi non keuangan yang relevan yaitu
produktivitas, kualitas dan faktor kunci sukses lainnya untuk perusahaan. Fokus
utama informasi manajemen biaya adalah kemanfaatan dan ketepatan waktu.
Informasi
keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena informasi tersebut
cenderung berfokus pada jangka pendek. Untuk mencapai keberhasilan yang
kompetitif perusahaan perlu memfokuskan terutama pada factor-faktor yang
mempunyai jangka waktu yang lebih panjang, seperti kecanggihan produk atau
pemanufakturan, kualitas produk dan loyalitas pelanggan.
C.
Empat
Fungsi Manajemen
Akuntan
manajemen mengembangkan informasi manajemen biaya bagi CFO dan para manajer
lainnya untuk digunakan dalam pengelolaan perusahaan, untuk membuat perusahaan
lebih kompetitif dan sukses. Informasi manajemen biaya disediakan untuk
masing-masing fungsi utama manajemen yaitu:
1. Manajemen Stratejik
merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga keunggulan
kompetitif dapat menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan. Strategi adalah
seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan
memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan. Manajemen stratejik
(strategic manajemen) meliputi pengindentifikasian dan pengimplementasian
tujuan-tujuan dan rencana-rencana.
2. Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan
Meliputi penganggaran dan perencanaan laba, pengelolaan arus
kas dan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan,
seperti misalnya kapan perusahaan harus menyewa atau membeli fasilitas, kapan
peralatan harus diperbaiki atau harus memulai pengembangan produk baru.
3. Pengendalian Operasional
Berlangsung ketika para manajer menengah
(misalnya manajer pabrik, manajer produk, manajer regional) memonitor aktivitas
para manajer operasional dan para karyawan (misalnya supervisor produksi dan
para kepala departemen). Sebaliknya, pengendalian manajemen merupakan evaluasi
terhadap para manajer tingkat menengah oleh para menajer diatasnya (controller
atau CFO).
4. Penyusunan Laporan Keuangan
Manajemen tunduk pada persyaratan pelaporan yang dikeluarkan
industri sejenis, kelompok profesional yang relevan. Informasi laporan keuangan
juga mencakup tiga fungsi manajemen lainnya, karena informasi ini seringkali
merupakan bagian yang penting dari perencanaan, pengambilan keputusan dan
manajemen stratejik.
D.
Manajemen Stratejik dan Manajemen Biaya
Stratejik
Manajemen ini sangat penting untuk keberhasilan perusahaan, sehingga harus
dibahas dalam manajemen ini. Tekanan yang timbul dari adanya kompetisi global,
inovasi teknologi dan perubahan-perubahan dalam proses bisnis menyebabkan
manajemen biaya ini menjadi lebih penting dan dinamis dibandingkan sebelumnya.
Para manajer harus berfikir secara kompetitif dan untuk dapat melakukan hal
tersebut mereka membutuhkan strategi. Mereka perlu berfikir jangka panjang.
Tekanan stratejik
juga membutuhkan pemikiran yang integratif/menyeluruh, sehingga mampu
mengindentifikasi dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang bersifat lintas
fungsi (cross functional). Fungsi bisnis sering diidentifikasi sebagai pemasaran,
produksi, keuangan dan akuntasi/controllership. Fungsi tersebut bukan dipandang sebagai permasalahan, seperti
permasalah produksi, permasalahan pemasaran dan permasalahan akuntansi dan
keuangan, pendekatan yang menyeluruh/integratif menggabungkan keahlian dari
semua fungsi secara simultan dengan menggunakan tim yang bersifat lintas
fungsi. Pendekatan yang integratif diperlukan dalam lingkungan yang dinamis dan
kompetitif. Perhatian perusahaan difokuskan pada pemuasan kebutuhan pelanggan,
dan semua sumber daya perusahaan, dari semua fungsi, diarahkan untuk tujuan
tersebut.
E. Jenis-jenis Organisasi
Informasi manajemen biaya bermanfaat dalam berbagai jenis
organisasi perusahaan bisnis, unit pemerintah, dan organisasi non laba.
Perusahaan bisnis biasanya dikategorikan berdasarkan industri, kategori utama
adalah perdagangan, manufaktur dan jasa. Organisasi pemerintah dan organisasi
non profit menyediakan jasa, seperti dalam perusahaan-perusahaan dalam industri
jasa. Meskipun demikian, dalam jenis organisasi ini seringkali tidak ada
hubungan langsung antara jumlah uang yang dibayarkan dengan jasa yang
diberikan. Bahkan bentuk jasa yang disediakan dan pelanggan yang menerima jasa
tersebut ditentukan oleh pemerintah atau organisasi sosial. Sumber daya
disediakan oleh pemerintah dan atau sumbangan.
Jasa yang disediakan oleh organisasi-organisasi ini sering
disebut sebagai barang publik untuk menunjukkan bahwa tidak ada pasar khusus
untuk jasa tersebut. Ada sejumlah karakteristik khusus untuk barang publik ini,
Informasi manajemen biaya digunakan untuk menentukan harga untuk mengubah
produk atau jasa dalam rangka meningkatkan profitabilitas, untuk memperbarui
fasilitas produksi pada saat yang tepat, dan untuk menentukan metode pemasaran
atau saluran distribusi yang baru. Sebagai contoh perusahaan manufaktur seperti
Hewlett-Packard mempelajari implikasi biaya dari berbagai pilihan desain untuk
setiap produk. Studi desain meliputi analisis biaya produksi yang diproyeksikan
sekaligus biaya yang dikeluarkan setelah produk tersebut selesai, yang meliputi
biaya pelayanan dan biaya jaminan. Biaya jasa dan garansi seringkai disebut
dengan biaya hilir (akhir) karena terjadi setelah proses produksi. Dengan
menganalisis baik biaya produksi maupun biaya hilir, Hewlett-Packard dapat
menemukan apakah peningkatan produk dapat menyebabkan penyimpangan biaya
produksi dan biaya hilir dari yang diharapkan dalam customer value dan
pendapatan.
Pemakai informasi manajemen biaya, adalah perusahaan di semua
jenis organisasi, baik yang besar maupun kecil. Tingkat kehandalan perusaaan
dalam hal manajemen biaya tergantung pada bentuk strategi kompetitifnya. Peran
manajemen biaya disini adalah untuk mendukung strategi deferensiasi melalui
manajemen biaya terhadap pengeluaran-pengeluran untuk reset dan pengembangan
serta pemasaran, yang harus dipandang sama pentingnya dengan
pengeluaran-pengeluaran untuk produksi. Pada saat-saat yang lalu beberapa unit
pemerintahan dan organisasi non profit cenderung memfokuskan pertanggungjawaban
dengan cara menghabiskan biaya yang sudah disetujui dan tidak memikirkan
bagaimana mengeluarkan biaya secara efektif dan efisiensi. Meskipun demikian
sekarang ini terjadi pengembangan, yaitu jenis-jenis organisasi ini menggunakan
menajemen biaya untuk memanfaatkan sumber daya keuangan secara efektif dan
efisien. Khususnya untuk organisasi yang tidak berorientasi
pada laba, merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memprediksi akibat
dari adanya pemotongan anggaran atau adanya peningkata jasa dari level yang
direncanakan. Informasi manajemen biaya biasanya memberikan jasa sebagai
langkah awal dalam menilai dampak perubahan level pendanaan.
F.
Objek Biaya Dan Pemicu Biaya (Cost Driver)
Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas dimana biaya
diakumulasikan. Empat jenis objek biaya adalah :
1.Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan.
2.Jasa.
3.Departemen (departemen teknik, departemen sumber daya
manusia).
4.Proyek, seperti proyek penelitian, promosi pemasaran atau
usaha jasa komunitas.
Pada umumnya, objek biaya merupakan biaya fokus analisis
profitabilitas-produk mana dan jasa mana yang lebih menguntungkan. Untuk
organisasi yang tidak berorientasi pada laba, Jumlah total biaya untuk suatu
objek biaya dipengaruhi oleh cost driver. Cost driver merupakan faktor-faktor
yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total untuk suatu objek
biaya. Sebagai contoh, Biaya listrik dalam pabrik (objek biaya) dipengaruhi
oleh jumlah jam mesin; jadi jumlah jam mesin merupakan ‘cost driver’ untuk biaya
listrik. “Cost driver’ umum lainnya adalah jumlah produk yang dihasilkan,
jumlah mesin yang di ‘set up’ jumlah perubahan desain yang dilakukan untu
membuat suatu produk, serta jumlah promosi pemasaran dan saluran distribusi.
Identifikasi dan analisis ‘cost driver’ merupakan langkah penting dalam
analisis stratejik dan manajemen biaya pada suatu perusahaan. Identifikasi dan
analisis cost driver tersebut merupakan dasar dalam penentuan biaya dan objek
biaya secara akurat dan untuk pengendalian biaya objek biaya tersebut.
G. Lingkungan Bisnis Kontemporer
Banyak perubahan dalam lingkungan bisnis pada tahun-tahun
belakangan ini yang menyebabkan adanya modifikasi ynag signifikan dalam praktik-praktik
manajemen biaya. Perubahan-perubahan utama tersebut adalah
1. Meningkatnya persaingan lingkungan bisnis global
Mempunyai arti bahwa
kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen biaya semakin meningkat
supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan informasi keuangan dan non
keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan bagaiman cara bersaing secara
efektif di negara lain.
2. Teknologi Informasi dan Pemanukfakturan
2. Teknologi Informasi dan Pemanukfakturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan
global yang semakin ketat, perusahaan di seluruh dunia mengadopsi teknologi
informasi dan pemanukfakturan yang baru. Hal ini meliputi metode persediaan
tepat waktu (just in time inventory) untuk mengurangi biaya dan pemborosan yang
disebabkan karena perusahaan mempertahankan bahan baku dan produk yang belum
selesai dalam jumah yang besar. Hal penting
alian yang barkaitan dengan perubahan proses pemanufakturan adalah perbaikan
sedikit demi sedikit biaya fasilitas relatif terhadap bahan dan tenaga kerja
langsung. Sehingga biaya untuk mempertahankan kapasitas produksi relatif
meningkat terhadap biaya bahan dan tenaga kerja langsung. Berkaitan dengan perubahan, perubahan juga dilakukan
dalam hal perbaikan terhadap biaya produksi, perbaikan terhadap biaya produksi
dilakukan dengan apa yang disebut biaya siklus produk, yang meliputi biaya
pengembangan, biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya pelayanan. Biaya hulu,
yaitu biaya desain dan pengembangan hubungan dengan pemasok menjadi sangat
penting. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesasaran bahwa keputusan
desain secara signifikan mempengaruhi semua biaya yang terjadi pada tahap
berikutnya, yaitu produksi , penjualan dan pelayanan.
3.
Fokus pada Pelanggan
Perubahan kunci dalam lingkuangan bisnis adalah meningkatnya
harapan pelanggan (customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas
produk. Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih
pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru
secepat mungkin, oleh karena itu, meningkatkan intensitas persaingan secara
keseluruhan. Nilai produksi untuk
pelanggan mengubah orientasi manajer dari produksi baiya rendah dan kuantitas
besar ke arah kualitas, pelayanan, ketepatan waktu penyerahan dan kemamapuan
untuk merespon pada harapan pelanggan terhadap model yang spesifik. Faktor
keberhasilan kritis (the critical success factors) sekarang ini berorentasi
pada pelanggan. Praktik-praktik manajemen biaya juga berubah; laporan manajemen
biaya sekarang ini memasukkan pula ukuran tentang preferensi pelanggan dan
kepuasan pelanggan.
4.
Organisasi Manajemen
Organisasi manajemen telah berubah dalam merespon perubahan
pemasaran dan produksi, karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan dan customer
value, maka tekanannya telah berubah dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan
dan berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi pada pelanggan,
bersifat non keuangan seperti kualitas, ketepatan pengiriman dan pelayanan.
Demikian pula jenis organisasi yang bersifat hirarki telah diubah menjadi
bentuk yang lebih fleksibel yang mendorong terjadinya kerja tim dan koordinasi
diantara fungsi-fungsi bisnis. Dalam menanggapi perubahan-perubahan ini,
praktik-praktik manajemen biaya juga akan berubah dengan memasukkan laporan
yang berguna bagi tim manajer yang bersifat lintas fungsi. Disamping
perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan bisnis, perubahan signifikan juga
terjadi pada perubahan lingkungan sosial, politik dan budaya yang mempengaruhi
bisnis. Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah
meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk lebih fleksibel dan adatif dan untuk
memberikan pertanggungjawaban yang lebih besar kepada para karyawan yang lebih
ahli. Selanjutnya perubahan-perubahan cenderung memfokuskan perusahaan pada
faktor-faktor di luar produksi, yaitu pelanggan utama dan masyarakat global.
Meskipun manajemen biaya tetap memasukkan ukuran-ukuran kinerja keuangan
sebagai dasar evaluasi yang penting terhadap keberhasilan perusahaan jangka
pendek maupun jangka penjang, ukuran kinerja tambahan tentang pengaurh
perusahaan terhadap lingkungan dan tanggapan perusahaan terhadap
perubahan-perubahan lingkungannya yang ada juga dimasukkan dalam manajemen
biaya. Faktor lingkungan merupakan faktor yang penting dalam menilai potensi
keberhasilan perusahaan.
Seperti yang dilihat oleh filosof Yunani, bahwa individu yang
sukses, seperti perusahaan yang sukses, adalah seseorang yang berpikir secara
stratejik. Perusahaan yang kompetitif menggabungkan dan mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis kontemporer ke dalam
perencanaan dan praktik-praktik bisnis. Perubahan yang kompetitif adalah
perusahan terdorong oleh pelanggan, menggunakan teknologi informasi yang
canggih jika sesuai, mengantisipasi dampak perubahan yang ada dalam persyaratan
pihak berwenang dan selera pelanggan, dan mengenali lingkungan sosial, politik
dan budaya perusahaan. Tahap-tahap
pengembangan sistem manajemen biaya yang dibuat oleh Robert Kaplan yaitu ;
·
Tahap 1 : sistem
manajemen biaya merupakan sistem pelaporan transaksi dasar.
·
Tahap 2 : sistem
manajemen biaya berfokus apda pelaporan keuangn untuk pihak luar. Tujuannya
adalah membuat laporan keuangan yang handal, karena itu kemanfaatan manajemen
biaya masihterbatas.
·
Tahap 3 :sistem manajemen
biaya menelusuri data operasional kunci dan mengembangkannya menjadi informasi
biaya yang lebih akurat dan relevan untuk pengambilan keputusan. Pada tahap ini
informasi manajemen biaya sudah dikembangkan.
·
Tahap 4 :secara stratejik
informasi manajeman biaya yang relevan merupakan bagian integral dari system Dua tahap yang pertama dari pengambangn sistem biaya
berfokus pada peran akuntan manajemen dalam hal pelaporan dan pengukuran,
sementara pada tahap ketiga sudah bergeser ke arah pengendalian operasional.
Pada tahap keempat, merupakan tujuan utama, yaitu akuntan manajemen dipandang
sebagai bagian integral dari manajemen, bukan sebagai pelapor tetapi sebagai
partner bisnis secara penuh, dengan keahliannya dalam mengindentifikasi,
meringkas, dan melaporkan faktor-faktor kritis yang dibutuhkan untuk
keberhasilan perusahaan. Faktor sukses yang kritis/penting (critical success
factors/CSFs) mengukur semua aspek kinerja perusahaan yang penting untuk
memperleh keunggulan kompetitif, yang merupakan kunci keberhasilan perusahaan.
Dari berbagai faktor keberhasilan tersebut, banyak faktor yang bersifat
keuangan, tetapi banyak pula yang merupakan informasi operasional yang bersifat
nonkeuangan. Faktor khusus untuk perusahaan tertentu tergantung pada sifat
persaingan yang dihadapi oleh perusahaan.
H. Teknik Manajemen Kontemporer
Pada
umumnya, para manajer menggunakan strategi berikut ini untuk
mengimplementasikan strategi perusahaan dan dapat membantu pencapaian
keberhasilan pada factor keberhasilan yang kritis /penting dengan menggunakan beberapa
teknik dibawah ini:
1.
Benchmarking
Merupakan
proses dimana perusahaan mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis
(critical success factors), mempelajari tentang praktik-praktik terbaik yang
pernah dilakukan oleh perusahan lain (atau unit lain di dalam perushaan) dan
kemudian mengimplementasikan perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk
mencapai tujuan.
2. Manajemen
Kualitas Total
Merupakan
teknik di mana manjemen mengembangkan kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik
untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa perusahaan memenuhi harapan pelanggan.
Pendekatan ini meliputi peningkatan fungsionalitas produk (functionality),
kehandalan (realibility), ketahanan (durability) dan kemudhan produk untuk
diperbaiki (servicebility). Hal penting yang perlu diperhatikan adalah
menyadari bahwa kualitas dalam konsep TQM merupakan konsep yang luas, lebih
luas dibandingkan dengan kualitas menurut konsep yang luas, leibh luas
dibandingkan dengan kualitas menurut konsep konvensional, yang hanya dianggap
sebagai ukuran kehandalan (reliability). Manajemen biaya digunakan untuk menganalisis
konsekuensi biaya dari berbagai pilihan desain untuk TQM dan untuk mengukur dan
melaporkan berbagai aspek kualitas, termasuk di dalamnya misalnya kegagalan
produksi dan cacat produksi, pemborosan bahan dan tenaga kerja, jumlah
permintaan untuk perbaikan dan sifat keluhan dari pelanggan, biaya jaminan dan
pengembalian produk.
Continous Improvement (dalam
bahasa jepang disebut kaizen)
Merupakan teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program ‘continous improvment’ dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan kritis. Activity Based Costing dan Activity Based Management
Activity based costing (ABC) digunakan untk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya. ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda-beda, yaitu produk secara individu, kelompok produk yang saling berhubungan dan pelangan secara individual. Activity based management (ABM) menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengembalian manajemen. Meskipun pada beberapa waktu yang lalau ABC dan ABM telah diterapkan, tetapi baru pada akhir-akhir ini ABC dan ABM diterapkan secara luas. Teknik ini terutama bermanfaat jika operasi perusahaan bersifat kompleks dengan jenis produk banyak dan proses pemanukfakturan atau tahap-tahap dalam penyediaan jasa banyak / komplek.
Merupakan teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program ‘continous improvment’ dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan kritis. Activity Based Costing dan Activity Based Management
Activity based costing (ABC) digunakan untk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya. ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda-beda, yaitu produk secara individu, kelompok produk yang saling berhubungan dan pelangan secara individual. Activity based management (ABM) menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengembalian manajemen. Meskipun pada beberapa waktu yang lalau ABC dan ABM telah diterapkan, tetapi baru pada akhir-akhir ini ABC dan ABM diterapkan secara luas. Teknik ini terutama bermanfaat jika operasi perusahaan bersifat kompleks dengan jenis produk banyak dan proses pemanukfakturan atau tahap-tahap dalam penyediaan jasa banyak / komplek.
3. Reengineering
Merupakan
proses untuk mencipatkaan keunggulan kmpetitif di mana perusahaan
mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya, seringkali juga
menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi, digabungkan atau
dihilangkan. Reengineering didefinisikan sebagai pemikiran ulang dan
perancangan kembali proses bisnis untuk mencapai perbaikan besar-besaran dalam
hal ukuran kinerja yang kritis dan kontemporer, seprti biaya, kualitas, jasa
dan kecepatan.
4. The Theory of
Constraint
Merupakan
teknik stratejik untuk membantu perusahaan secara efektif meningkatkan faktor
keberhasilan kritis yang sangat penting – waktu siklus, yaitu lamanya bahan
diubah menjadi produk selesai / produk jadi. Konsep kunci dalam TOC adalah
thoughtput, kemampuan perusahan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau
sama dengan penjualan dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang
terjual. Dalam pasar global yang kompetitif, kemampuan untuk mempunyai
thougput lebih cepat merupakan fator sukses kritis. Banyak manajer
mengungkapkan bahwa fokus pada kecepatan dalam pendekatan TOC merupakan hal
yang sangat penting. Mereka menilai bahwa kecepatan terpenting yang perlu
diperhatikan adalah kecepatan untuk pengembangan produk, pengiriman produk dan
proses pemanufakturan/produksi. Pesaing global mendapati bahwa harapan
pelanggan terhadap kecepatan pengembangan produk dan ketepatan waktu pengiriman
semakin tinggi. Banyak perusahan yang pesanannnya dilkakukan melalui surat,
termasuk penjual produk-produk komputer, pakaian dan barang-barang konsumsi
lainnya menganggap membuktikan bahwa janji tentang pengiriman yang tepat waktu
kadang-kadang merupakan satu-satunya cara untuk menjual produk.
5. Mass
customization
Proses
pemasaran dan produksi yang dirancang untuk dapat menangani peningkatan variasi
yang timbul dari jenis bisnis seperti ini. Desain ulang ini meliputi produksi
produk dalam jumlah yang besar tetapi sedikit proses dan terutama merancang
fungsi pemasaran dan distribusi. Mass customization dapat menjadi cara yang
efektif bagi perusahan untuk bersaing dalam industri di mana harapan pelanggan
terhadap harga dan kualitas yang pantas bisa dipenuhi oleh
perusahaan-perusahaan manufaktur yang sudah ada, dan perusahaan harus
membedakan diri dengan cara menyediakan jasa yang sama secara lebih cepat.
Pertumbuhan mass customization, dapat mengindikasikan pula pada peningkatan
perhatian untuk memuaskan pelanggan.
6. Target Costing
Merupakan
alat yang secara langsung muncul dari adanya persaingan pasar yang ketata dalam
banyak industri. Target costing menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu
produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat
memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh harga. Perusahaan
yang menggunakan target costing harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan
biaya yang ketat atau merancang ulang produk atau proses produksi supaya dapat
memenuhi harga yang ditentukan pasar dan tetap dapat memperoleh laba.
Target Cost = harga yang ditentukan pasar – laba yang diharapkan.
Target Cost = harga yang ditentukan pasar – laba yang diharapkan.
7.
Life Cycle Costing
Merupakan teknik manajemen
yang digunakan untuk mengindentifikasikan dan memonitor biaya produk selama
siklus hidup produk.
8.
Balanced Scorecard
Untuk
menekankan pada pentingnya penggunaan informasi stratejik, baik yang bersifat
keuangan maupun nonkeuangan, sekarang ini sering kali akuntansi melaporkan
kinerja perusahaan berdasarkan faktor-faktor keberhasilan kritis dalam empat dimensi.
Satu dimensi merupakan dimensi keuangan, sedangkan tiga lainnya merupakan
dimensinonkeuangan.
·
Kinerja keuangan, mengukur profitabilitas dan market value
diantar perusahaan-perusahaan lain, sebagai indikator seberapa baik perusahaan
memuaskan pemilik dan pemegangsaham.
·
Kepuasan pelanggan, mengukur kualitas, pelayanan dan
rendahnya biaya dibandingkan dengan peusahaan-perusahaan lainnya, sebagai
indikator seberapa baik perusahaan memuaskanpelanggan.
·
Proses bisnis internal, mengukur efisiensi dan efektivitas
perusahaan dalam memproduksi produk.
· Inovasi
dan pembelajaran, mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan stratejik perusahaan dapat
tercapai
Laporan akuntansi berdasarkan empat dimensi yang disebut
dengan balance score, konsep dari balance score merebut kekuatan yang luas,
keuangan dan nonkeuangan, dari semua faktor yang menyumbangkan keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuan stratejik. Balance scorecard menyediakan basis
analisis lebih lengkap dari pada hanya menggunakan data keuangan saja. Oleh
karena itu, penggunaan balaced score merupakan unsur kritis dari semua
pendekatan yang menjadikan perusahan bersaing kompetitif.
I. Lingkungan Profesional Pada
Manajemen Biaya
1. Organisasi Profesional
1. Organisasi Profesional
Lingkungan
profesional akuntan manajemen dipengaruhi oleh dua jenis organisasi-yaitu
seperangkat pedoman dan peraturan yang berhubnang dengan praktik-praktik
akuntasi manajemen, dan hal-hal lan yang dapat meningkatkan profesionalisme dan
kompetensi. Kelompok pertama, meliputi sejumlah lembaga-lembaga pemerintah
federal, seperti internal revenue service, yang menyusun pedoman penentuan
harga pokok produk untuk tujuan perpajakan, dan the federal trade commission,
yang bertujuan untuk membantu pengembangan praktik-praktik yang kompetitif dan
melindungi terhadap perdagangan profesi, membatasi tarip traktik profesi dan
memberi persyaratan bahwa tarip harus ditentukan berdasarkan biaya, the federal
trade commission juga mensyaratkan adanya jalur pelaporan bisnis. Selanjutnya
the securities and exchange commission memberikan pedoman dan peraturan yang
berkaitan dengan pelaporan keuangan; hal ini secara langsung memberikan cara
bagi akuntan manajemen untuk menentukan biaya produk/harga pokok produk.
Kelompok
organisasi lainnya yang mendukung pertumbuhan profesionalisme dalam
praktik-praktik akuntansi manajemen.The institute of management accountant
merupakan organisasi yang mengutamakan pada keperluan akuntan manajemen di
Amerika Serikat.
2. Sertifikat Profesional
Ada tiga jenis sertifikat yang relevan
untuk akuntan manajemen :
a. Certified Management Accountant (CMA) yang dikeluarkan oleh institute of Management Accountants, yang dapat diperoleh jika lulus ujian kualifikasi dan memenuhi persyaratan tentang latar belakang dan pengalaman secara memuaskan, ujian tersebut meliputi empat bidang pengetahuan yang relevan dengan praktik akuntansi manajemen, yaitu (1) ilmu ekonomi, keuangan dan manajemen; (2) akuntansi dan pelaporan keuangan; (3) analisis pelaporan dan manajemen dan (4) sistem informasi dan analisis keputusan
b. Certified Financial Manager (CFM) yang merupakan
program IMA. Program ini dimaksudkan untuk memperluas pertanggungjawaban
manajer keuangan, seperti misalny the chief financeal officer (kepala bagian
keuangan). Ujian untuk sertifikat ini meliputi topik-topik yang berhubungan
dengan manajemen keuangan perusahaan.
c. Certified Public Accountant (CPA)
seperti pada CMA dan CFM, the CPA diperoleh jika lulus ujian kualifikasi yang
dipersipakan oleh CPA, dan memenuhi persayatan tentang latar belakang tertentu,
pendidikan dan pengalaman.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen dalam sebuah perusahaan
sangatlah penting karena manajemen merupakan nyawa setiap perusahaan hal ini
terbukti dengan besarnya pengaruh strategi manajemen, semakin baik strategi
manajemenya maka semakin berkembang sebuah perusahaan dan sebaliknya. Begitujuga
dengan manajemen biaya sangat berperan pada perusahaan sebab berhubungan dengan
bagaimana mempertahankan perusahaan dengan menumbuhkan loyalitas pelanggan.
Dari uraian diatas dan pembahasan
materi sebelumnya dapat disimpulkan bahwa manajemen biaya sangat penting
perananya dalam perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan non laba baik
berupa informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan maupun informasi non
keuangan yang relevan yaitu produktivitas, kualitas dan faktor kunci sukses
lainnya untuk perusahaan. Fokus utama informasi manajemen biaya adalah
kemanfaatan dan ketepatan waktu.